KISAH MALAIKAT ATID AS

A. DEFNISI MALAIKAT ATID
Malaikat ‘Atid adalah nama malaikat yang bertugas untuk menulis segala amalan keburukan kita. Malaikat Atid biasanya bersama dikaitkan bersama dengan malaikat Raqib.
Sebenarnya tidak ada penjelasan lebih lanjut dari Al Qur’an atau hadits yang menyatakan bahwa nama malaikat ini bernama Atid, hanya Kirâman Kâtibîn saja yang disebutkan di dalam surah Qaaf, Al Infithaar dan Az-Zukhruf.
Malaikat ‘Atid adalah kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta ketentuan Allah SWT. Malaikat berasal dari kata malak bahasa arab yang artinya kekuatan.
Yang pasti semua manusia ingin bertemu dengan malaikat izrail yang mencabut nyawa kita dengan lemah lembut tanpa rasa sakit, malaikat munkar dan nakir dengan penampakan yang baik serta lemah lembut dalam menginterogasi kita, malaikat rakib yang memiliki catatan amal baik kita yang tebal, malaikat atid yang hanya memiliki beberapa catatan buruk kita dan malaikat ridwan yang mempersilahkan masuk ke dalam surga yang kekal dan abadi.
Malaikat Atid adalah makhluq Allah yang dijadikan daripada cahaya . Mereka pandai bersalin rupa dan dapat memotong perjalanan yang jauh dalam satu detik saja .
Sesungguhnya arti Malaikat adalah yang memiliki pekerjaan tertentu pada masing-masing bagiannya . Dan malaikat ini Tuhan jadikan tidak sedikit jumlahnya , lebih banyak malaikat dari pada manusia .
Coba saja kita bayangkan , tiap-tiap orang ada 2 malaikat yaitu Raqib dan ‘Atid yang mana masing-masing di tugaskan pada pekerjaan tertentu .
Raqib mempunyai tugas menulis amal dan perkataan manusia yang mengandung kebaikan .
Sedangkan ‘Atid bertugas menulis amal dan perkataan manusia yang mengandung keburukan .
Malaikat itu bisa berganti rupa , tegasnya bisa berupa manusia . Nabi Muhammad s.a.w sering kedatangan Jibril membawa wahyu dengan rupanya seperti orang laki-laki muda dan tampan .
Malaikat itu Tuhan ciptakan tidak mempunyai ibu dan bapak . Tidak makan tidak minum , tidak tidur tidak lupa dan tidak merasa letih . Mereka bukan jenis laki-laki dan bukan jenis perempuan dan juga bukan banci . Mereka tidak mempunyai nafsu syahwat atau birahi namun demikian mereka taat akan perintah Allah , tidak berani melanggarnya atau melalaikan tugasnya
Seperti firman Allah didalam Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 6 sebagai berikut : ” Hai orang-orang beriman , peliharalah dirimu dan keluargamu akan api neraka , yang mana bara apinya terdiri dari manusia dan batu-batu . Di sana ada malaikat-malaikat yang kejam dan bengis , mereka tidak melawan perintah Allah dan mereka kerjakan apa yang diperintah .”
Pernah Nabi kita Muhammad s.a.w ketika Mi’raj melintasi langit-langit dari langit pertama sampai langit ketujuh . Sebagaimana sedikit pembahasan nya tentang Mi’raj ini pada postingan terdahulu Dimanakah Berada Ruh-Ruh Orang Yang Sudah Mati , Dimana Nabi Muhammad s.a.w yang ditemani malaikat Jibril , melihat bahwa kebanyakan penghuninya adalah para malaikat dan tak lain pekerjaan mereka itu , kata Nabi adalah bertahmid dan bertasbih kepada Allah SWT dengan macam-macam pujian dan sanjungan kepada Tuhan dengan irama lagu yang sangat merdu .
Demikian pula Nabi melihat di ‘Arsy Allah , tidak lain penghuninya adalah malaikat . Kemudian ‘Arsy Allah itu dipegang atau ditanggung oleh delapan orang malaikat .
Sebagaimana diterangkan dalam surah Al-Haaqqah ayat 17 :
” Dan malaikat berada di penjuru langit , dan yang membawa ‘Arsy Tuhanmu pada hari itu adalah delapan orang malaikat .”
Dan malaikat-malaikat itu mempunyai kekuatan yang luar biasa , di mana ketika Tuhan akan menyiksa umat Nabi Luth a.s yang sudah melewati batas yaitu mereka sudah menjadi suka melakukan homosex sesama laki-laki , yaitu penduduk negeri Sadum dan Gamurah . Bukan seorang dua orang , hampir rata-rata semua laki-laki melakukan demikian . Maka tatkala diberi nasihat oleh Nabi Luth a.s mereka tidak ambil perduli .
Akhirnya Tuhan binasakan penduduknya dengan diangkat bumi negeri itu dengan kedua tangan malaikat ke udara yang sangat tinggi kemudian dibalikkan ke bawah , seperti orang membalikkan tetampah , maka berpelantingan rumah-rumah dan manusia yang sedang tidur melayang jatuh terhempas ke bawah , hancur lebur bagaikan kaca jatuh di batu . Demikian kekuatan tenaga malaikat .
Malaikat Atid dari cahaya atau nur sedangkan jin berasal dari api atau nar. Malaikat selalu tunduk dan taat kepada Allah sedangkan jin ada yang muslim dan ada yang kafir. Yang kafir adalah syetan dan iblis yang akan terus menggona manusia hingga hari kiamat agar bisa menemani mereka di neraka.
Malaikat Atid tidak memiliki hawa nafsu sebagaimana yang dipunyai jin. Jin yang jahat akan selalu senantiasa menentang dan menjalankan apa yang dilarang oleh Tuhan Allah SWT. Malaikat adalah makhluk yang baik dan tidak akan mencelakakan manusia selama berbuat kebajikan, sedangkan syetan dan iblik akan selalu mencelakakan manusia hingga hari akhir.
B. HADIST TENTANG MALAIKAT ATID
Dari Abu Umamah r.a., dari Nabi s.a.w. sabdanya: Malaikat yang di sebelah kanan (yang menjadi penulis kebaikan) ialah ketua kepada yang di sebelah kiri; maka apabila seseorang melakukan sesuatu kebaikan, dituliskan baginya kebaikan itu menjadi sama dengan sepuluh kebaikan yang tersebut dan apabila ia melakukan sesuatu kejahatan, lalu Malaikat yang di sebelah kiri hendak menulisnya, berkatalah Malaikat yang di sebelah kanan tunggu dahulu; lalu ia menunggu selama enam atau tujuh jam; kemudian jika orang itu beristighfar dari perbuatan jahat itu, tidaklah dituliskan sesuatu pun; dan jika ia tidak meminta ampun kepada Allah Taala, dituliskan baginya satu kejahatan saja.” (Tabarani dan Ibn Marduwiah)
Dalam Hadis ini diterangkan beberapa perkara mengenai kedua Malaikat itu :
1. Satu berada di sebelah kanan dan yang satu lagi di sebelah kiri setiap orang manusia.
2. Yang di sebelah kanan ialah yang menulis amal kebaikan dan menjadi ketua kepada yang di sebelah kiri, yang menulis amal jahat.
3. Tiap-tiap satu kebajikan ditulis dengan sepuluh kebajikan, dan tiap-tiap satu kejahatan ditulis satu kejahatan sahaja.
4. Amal jahat tidak ditulis melainkan setelah diberi tempoh enam atau tujuh jam – dengan arahan dari Malaikat sebelah kanan.
5. Sekiranya orang yang melakukan kejahatan itu beristighfar memohon ampun dari Allah Taala dalam tempoh yang tersebut, maka kejahatan itu tidak ditulis.
Allah s.w.t Maha Mengetahui akan segala yang lahir dan yang tersembunyi, tetapi bagi melahirkan kebesaran kerajaan-Nya dan keadilan pemerintahan-Nya maka segala apa jua yang dilakukan oleh setiap manusia – sama ada yang baik atau yang buruk – diperintahkan menulisnya dalam surat amalnya oleh dua Malaikat yang ditugaskan khas mengenainya supaya dapat dilihat dan dibaca oleh orang itu sendiri pada hari akhirat kelak.
Kedua-dua Malaikat yang tersebut – sebagaimana yang diterangkan dalam hadis ini – tidak bercerai daripada orang itu walau sesudah ia meninggal dunia.
Mereka diperintahkan tinggal tetap di kuburnya bertasbih, bertahmid dan bertakbir hingga ke hari qiamat dan pahala zikir mereka yang tersebut ditulis oleh mereka dalam surat amal orang itu. Sebaliknya jika ia kafir, maka mereka melaknatnya hingga ke hari qiamat.
C. KISAH MALAIKAT ATID
Yunus bin Ubaid dari Al-Hasan berkata bahawa Rasulullah s.a.w. telah bersabda, “Setiap anak Adam itu akan dijaga oleh dua orang malaikat, dan malaikat yang sebelah kanan itu lebih berkuasa dari yang disebelah kiri”.
Kalau seseorang anak Adam itu membuat dosa maka malaikat yang disebelah kiri akan bertanya kepada malaikat yang disebelah kanan, “Apakah yang harus aku catat ?” Maka berkata malaikat yang sebelah kanan, “Jangan kamu catat dosanya sehingga ia melakukan 5 dosa”. Kemudian bertanya malaikat yang disebelah kiri lagi, “Kalau dia telah melakukan 5 dosa, apakah yang harus aku catatkan ?”.
Berkata malaikat yang sebelah kanan, “Biarkan sehingga dia membuat kebaikan, sebab kami telah diberitahu bahawa satu hasanat kebaikan dapat sepuluh kali ganda. Oleh itu, kita hapuskan 5 sebagai imbangan dari dosa yang 5 dan kami catatkan hanya 5 hasanat.”
Apabila syaitan mendengar yang demikian, maka dia pun menjeritlah sambil berkata, “Kalau macam ini bilakah aku dapat menjerumuskan anak Adam”.
Hadis Abu Hurairah r.a katanya : Rasulullah s.a.w bersabda: Allah s.w.t berfirman kepada Malaikat pencatat amalan : “ Apabila hambaKu berniat ingin melakukan kejahatan, maka jangan lagi kamu menulisnya sebagai amalan kejahatan. Apabila dia melakukannya barulah kamu menulisnya sebagai satu amalan kejahatan. Jika hambaKu berniat ingin melakukan kebaikan, tetapi dia tidak lagi melakukannya, maka catatkanlah sebagai satu amalan kebaikan. Jika dia melakukannya maka catatkanlah kebaikan itu sepuluh kali ganda ”.

Sumber: http://al-kahnsa.blogspot.com/2013/04/kisah-para-malaikat-dan-tugasnya.html

Leave a comment